JVS Group – E-Cigarettes dan vaping adalah industri yang berkembang, dan ini tidak mengherankan, meskipun banyak artikel yang memberikan informasi yang tidak akurat dan tidak lengkap tentang keamanan e-cigarette dan cairan yang digunakan di dalamnya, semua bukti menunjukkan bahwa vaping jauh lebih tidak berbahaya daripada menghisap rokok.
National Health Service (NHS) Inggris mulai memberi lisensi kepada rokok elektronik sebagai alat untuk berhenti merokok, mengakui di tingkat otoritas medis tertinggi bahwa rokok elektronik jauh lebih tidak berbahaya daripada rokok tembakau tradisional.
Daftar Isi
Vape VS Rokok: Alasan Vape Menjadi Alternatif Lebih Aman
Vaping adalah cara untuk mengirimkan nikotin yang sangat adiktif, yang ditemukan dalam tembakau, ke dalam tubuh dalam tindakan yang sama dengan merokok, yakni menghirup. Perbedaannya adalah bahwa merokok tembakau memerlukan pembakaran, sedangkan vaping menggunakan kumparan untuk menghangatkan liquid menjadi aerosol, yang dihirup.
Tindakan membakar apapun menghasilkan sejumlah pembakaran yang tidak lengkap, yang berarti bahwa molekul karbon tidak sepenuhnya teroksidasi, ini menghasilkan pembentukan karbon monoksida, bukan karbon dioksida. Karbon monoksida bermasalah karena menempel pada sel darah, mengurangi kemampuan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
E-cigarette atau vape menghangatkan liquid, ini adalah campuran yang mengandung nikotin merubahnya menjadi aerosol, sehingga tidak ada pembakaran yang terjadi.
Zat dan Bahan Kimia yang Terdapat Dalam Rokok
Asap tembakau mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya, termasuk:
- Hidrogen sianida
- Formaldehida (karsinogen)
- Arsenik (karsinogen)
- Benzena (karsinogen)
- Nitrosamin (banyak yang bersifat karsinogen)
- Hidrokarbon aromatik polisiklik (beberapa dari ini terurai dalam tubuh dan berubah menjadi senyawa yang merusak DNA)
Lebih dari 60 bahan kimia dalam asap tembakau diketahui menyebabkan kanker. Tar menyumbat paru-paru, karbon monoksida menyumbat sel darah merah. Secara keseluruhan, asap tembakau mengandung banyak zat berbahaya yang tidak bermanfaat bagi tubuh.
Perusahaan tembakau telah mengubah rokok untuk meningkatkan biodisponibilitas nikotin, ini berarti banyak bahan kimia tambahan yang ditambahkan ke tembakau meningkatkan penyerapan nikotin.
Baca: Menggunakan Vape Dalam Ruangan: Hal Untuk Diperhatikan
Bagaimana Rokok Mempengaruhi Kardio Vaskular
Salah satu alasan besar pengguna rokok perlu berhenti merokok adalah peningkatan risiko penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh merokok. Perokok biasanya memiliki denyut jantung istirahat yang lebih tinggi daripada orang yang tidak merokok, tetapi merokok juga memperlambat peningkatan alami denyut jantung saat melakukan latihan fisik.
Ini berarti jantung kesulitan menyesuaikan diri dengan peningkatan permintaan energi, kesulitan memberikan oksigen dengan cukup cepat. Perokok juga tidak mencapai denyut jantung maksimum yang diprediksi berdasarkan usia (HRmax), hal ini menunjukkan kerusakan potensial akibat merokok.
Merokok juga memicu sejumlah proses yang menyebabkan arteriosklerosis, yang merupakan pengerasan arteri. Merokok berkontribusi pada peningkatan resistensi insulin, yang menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah yang berkontribusi pada penumpukan plak dalam pembuluh darah, plak ini akhirnya menyumbat pembuluh darah, dan ini dikenal sebagai trombosis.
Dyslipidemia adalah proses lain yang dipicu oleh meroko, ini adalah tingkat kolesterol dan lemak (lipid) yang abnormal dalam darah, yang berkontribusi pada penumpukan plak arteri. Penyumbatan-penyumbatan ini mengurangi aliran darah, ini berarti jantung harus memompa lebih cepat, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.
Menurut American Heart Association, risiko stroke iskemik pada perokok hampir dua kali lipat dari pada non-perokok. Kemampuan darah dalam membawa oksigen yang berkurang akibat karbon monoksida, ditambah dengan penumpukan plak dalam pembuluh darah, meningkatkan kemungkinan pembekuan yang menghalangi aliran darah ke otak, berakhir dengan stroke.
Cara Menggunakan Vape Untuk Berhenti Merokok
Berita baiknya adalah tubuh Anda mulai pulih ketika berhenti merokok. Bukti baru menunjukkan bahwa hal ini termasuk dalam berpindah ke vaping. Sebuah studi dari Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa beralih dari merokok ke vaping memungkinkan tubuh mulai pulih, dengan peningkatan yang signifikan terlihat dalam waktu sebulan.
Peningkatan yang diamati adalah dalam hal pembuluh darah: kekakuan berkurang, dan lapisan pembuluh darah (endotel) yang mengontrol relaksasi dan kontraksi pembuluh darah itu sendiri, mengalami peningkatan fungsi.
Peningkatan ini dalam waktu sebulan menunjukkan bahwa vaping dalam jangka panjang lebih baik untuk kesehatan daripada tetap menjadi perokok dalam jangka panjang. Ini adalah bukti positif lebih lanjut yang menunjukkan bahwa perokok saat ini dapat menggunakan vape sebagai alat berhenti merokok yang cukup efektif dan tetap menyenangkan.
Kesimpulan: Alasan Vape Lebih Baik Untuk Jantung Daripada Merokok
Sudah beberapa waktu, tetapi dengan setiap penelitian baru, telah ditemukan indikasi yang menjanjikan bahwa bahaya dari vaping jauh lebih kecil dibandingkan dengan bahaya dari merokok.
Baca: Blackcell BU2 Charger Baterai Vape 2 Slot
Mulai dari tingkat racun yang sangat berkurang hingga penghilangan tar dan karbon monoksida, semua tanda menunjukkan bahwa vaping jauh lebih sedikit bahayanya dibandingkan merokok, dan para perokok seharusnya didorong untuk mencoba rokok elektrik atau vape sebagai alat berhenti merokok, terutama jika mereka tidak berhasil dengan metode lain.
