promo jvs group

Vape Saat Hamil: Efek Ibu Hamil Gunakan Vapor

Vape Saat Hamil Efek Ibu Hamil Gunakan Vapor

Toko Vape Sebagai calon ibu, saat hamil Anda pasti akan berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin dengan melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat, termasuk menghentikan kebiasaan seperti merokok. Bagi yang merokok, beberapa mungkin memilih untuk berhenti sepenuhnya atau beralih ke penggunaan e-cigarette atau vape.

Namun, penting untuk mengetahui apakah penggunaan vape memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kesehatan janin dibandingkan dengan merokok konvensional. Mari kita teliti dampak penggunaan vape selama kehamilan!

Menggunakan Vape Saat Hamil?

Merujuk pada What to Expect, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), serta laporan Surgeon General tahun 2016, disebutkan bahwa e-cigarette/vape tidak dinyatakan aman bagi wanita hamil.

Namun, para ahli menghadapi kendala dalam memahaminya karena produk ini masih relatif baru dan sulit untuk diteliti secara mendalam. Selain itu, riset mengenai dampak penggunaan vape selama kehamilan jarang dilakukan karena tidak mau membahayakan calon ibu dalam rangka melakukan penelitian.

Dr. Sherry Ross, seorang OB-GYN dan pakar kesehatan wanita di Providence Saint John’s Health Center di California, menjelaskan, “Tidak ada penelitian yang dapat dengan pasti membuktikan keamanan atau ketidakamanan penggunaan e-cigarette/vape selama kehamilan.” Oleh karena itu, sulit untuk menyimpulkan apakah e-cigarette/vape dapat digunakan dengan aman selama masa kehamilan.

Sayangnya, kurangnya penelitian menyebabkan banyak calon ibu salah paham. Meskipun berbeda dari rokok konvensional, penggunaan e-cigarette/vape tidak dapat dianggap sepenuhnya aman, dan tidak boleh dianggap sebagai pengganti yang dapat mentolerir risiko bagi janin. 

Baca: Penyebab Coil & Kapas Vape Menghitam

Courtney Martin, seorang dokter spesialis kebidanan dan ginekologi serta direktur medis layanan bersalin di Rumah Sakit Anak Universitas Loma Linda, California, menegaskan, “Banyak wanita mengetahui pentingnya menghindari rokok selama kehamilan. Namun, terdapat pemahaman keliru bahwa e-cigarette/vape dianggap aman karena perbedaannya dengan merokok konvensional,” sebagaimana dilansir oleh Healthline.

Risiko yang Bisa Terjadi, Menggunakan Vape Saat Hamil

Meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut, perlu diingat bahwa penggunaan e-cigarette/vape, yang sama-sama mengandung nikotin dan zat lain yang kurang cocok untuk ibu hamil, dapat membawa risiko serius. Para ahli mengekspresikan keprihatinan terkait potensi risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat penggunaan e-cigarette/vape selama kehamilan, termasuk risiko kehamilan ektopik, keguguran, masalah plasenta seperti solusio plasenta, kelahiran prematur, kelahiran mati, berat badan lahir rendah yang mungkin memerlukan perawatan intensif neonatal (NICU), sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan risiko cacat lahir yang lebih tinggi.

Baca: Vape Tingkatkan Risiko Gigi Berlubang

Anak-anak yang lahir dari ibu yang menggunakan e-cigarette/vape selama kehamilan juga berisiko lebih tinggi mengalami kondisi kesehatan seperti asma, sakit perut, dan kondisi kronis seperti ADHD.

Meskipun e-cigarette/vape dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada rokok biasa, bahkan menjadi pilihan bagi mereka yang ingin berhenti merokok, banyak ahli masih menyarankan agar wanita hamil menghindari vape dan juga pengguna vape disekitarnya. Meskipun menyadari sulitnya menghentikan penggunaan produk berbasis nikotin yang sangat adiktif, disarankan untuk menentukan waktu berhenti dan mencoba untuk berhenti merokok sebelum merencanakan kehamilan.
banner jvs group