{"id":4867,"date":"2022-07-04T05:55:03","date_gmt":"2022-07-04T05:55:03","guid":{"rendered":"https:\/\/jvsgroup.id\/?p=4867"},"modified":"2022-09-06T05:38:52","modified_gmt":"2022-09-06T05:38:52","slug":"manfaat-nikotin-yang-mungkin-belum-banyak-diketahui","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/jvsgroup.id\/manfaat-nikotin-yang-mungkin-belum-banyak-diketahui\/","title":{"rendered":"9 Manfaat Nikotin yang Mungkin Belum Banyak Diketahui"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
JVS Group<\/a> –<\/strong> Nikotin tampaknya ditakdirkan untuk menderita karena hubungannya dengan merokok. Karena tembakau merupakan unsur yang paling terkenal dari tembakau, telah dituduh menyebabkan semua bahaya merokok, padahal pada kenyataannya hampir semua hal dalam pembakaran tembakau menyebabkan penyakit dan kematian kecuali nikotin.\u00a0<\/span><\/p>\n Nikotin tidak hanya disalahkan atas masalah kesehatan yang tidak ditimbulkannya seperti kanker dan emfisema tetapi manfaat kesehatan sebenarnya dari nikotin sering diabaikan atau bahkan ditekan.<\/span><\/p>\n Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa obat yang diyakini mayoritas orang Amerika menyebabkan kanker tidak hanya tidak menyebabkan kanker, tetapi mungkin merupakan pengobatan terobosan untuk penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson. Atau bahwa nikotin dapat membantu membuka misteri skizofrenia, atau digunakan untuk menciptakan terapi penurunan berat badan.<\/span><\/p>\n Atau bahwa uji klinis besar yang didanai pemerintah federal sedang menguji nikotin sebagai pengobatan untuk penyakit Alzheimer? Terlepas dari popularitas nootropics yang disebut obat pintar atau obat studi banyak orang tidak menyadari bahwa nikotin telah terbukti meningkatkan memori dan meningkatkan fungsi kognitif lainnya.\u00a0<\/span><\/p>\n Meskipun secara luas disalahpahami oleh publik dan dipermalukan oleh pers, para peneliti menyadari efek positif dari nikotin, dan secara aktif mencari cara baru nikotin dapat membantu orang menjalani kehidupan yang lebih baik.<\/span><\/p>\n Daftar Isi<\/p> Nikotin berkaitan dengan reseptor asetilkolin nikotinat (nAChRs) di otak dan area tubuh lainnya, dan merangsang berbagai efek. Sistem reseptor sistem kolinergik, yang dimaksudkan untuk berikatan dengan neurotransmitter asetilkolin mengontrol kontraksi otot, bekerja dalam sistem kekebalan untuk mengatur peradangan, dan merangsang produksi neurotransmitter lain seperti norepinefrin, serotonin, glutamat, endorfin, dan yang paling terkenal dopamin.<\/span><\/p>\n Serbuan dopamin di otak inilah yang membuat nikotin menjadi adiktif ketika dikirim dengan cepat, seperti saat Anda merokok. Ini memberikan hadiah kesenangan bagi perokok, dan beberapa orang tidak bisa menolak dan kembali lagi untuk mendapatkan perasaan tersebut..<\/span><\/p>\n Tetapi dopamin juga melakukan hal lain: dapat mencegah atau mengurangi gerakan yang tidak terkontrol seperti kelumpuhan yang dialami oleh penderita penyakit Parkinson. Seiring perkembangan penyakit, neuron yang memproduksi dopamin di salah satu bagian otak (striatum) mati.\u00a0<\/span><\/p>\n Pengobatan tradisional, obat yang disebut L-dopa (levodopa), itu sendiri akhirnya menyebabkan gangguan gerakan lain: dyskinesia, gerakan tiba-tiba dari tangan, kepala dan dada yang biasa terlihat pada pasien Parkinson.<\/span><\/p>\n Para peneliti telah mengetahui sejak tahun 1960-an bahwa perokok memiliki insiden Parkinson yang jauh lebih rendah daripada non-perokok. Dan penelitian pada pengguna snus Swedia telah mengkonfirmasi bahwa efek perlindungan nikotin tidak bergantung pada merokok.<\/span><\/p>\n Selain melindungi pengguna jangka panjang, dapatkah nikotin juga memberikan kunci untuk mengobati penyakit brutal ini secara efektif setelah gejalanya muncul. Penelitian pada hewan telah menjanjikan, dan nikotin tampaknya efektif pada monyet untuk mengurangi diskinesia pada pasien yang sudah menggunakan L-dopa.\u00a0<\/span><\/p>\n1. Bisakah Nikotin Mengobati Parkinson?<\/b><\/span><\/h2>\n